Irama Suka jalan Alternatif

IRAMA SUKA

(Irian Maluku Sulawesi Kalimantan)

Irama Suka disebut juga sebagai Indonesia bagian timur

Dengan begitu Indonesia bagian timur (Irama Suka) adalah sebuah negara.

Dan Indonesia bagian barat (Sumatera Jawa dan Bali serta NTB NTT) Juga sebuah negara.

Pelopor ide ini (Irama Suka)  adalah Dr.  Marwah Daud Ibrahim,  dan Drs, Marzuki Darusman keduanya adalah Kader Partai Golkar.

Irama Suka Sama seperti Jerman Timur atau Korea Selatan.

Jika politisi parpol Jawa tidak memberi jalan pada notonegoro terakhir untuk melaksanakan masa waktunya (sebagai mana Soeharto/suku Jawa dibantu oleh Jendral Yusuf/suku Bugis untuk melaksanakan masa waktunya sebagai notonegoro ke dua), maka Irama Suka sebagai solusi jalan terakhir bagi notonegoro terakhir bersama rakyat pribumi untuk selamatkan sebagian Indonesia.

Irama Suka adalah bentuk prefentif  atau pencegahan agar tidak terjadi balkanisasi (negara besar pecah menjadi negara kecil-kecil. Seperti yang di alami sebuah negara besar kesatuan di Eropa yang salah satu negara kecil pecahannya adalah Bosnia herzegovina.

EGOISME SUKU JAWA SEBAGAI BIANG HANCURNYA KESATUAN INDONESIA

Ide Aceh merdeka, Papua merdeka, dan Irama Suka adalah disebabkan oleh Egois nya suku Jawa ketika menjadi pemimpin.

Suku Jawa, ketika duduk di pemerintahan terutama pada tingkat pusat memiliki sifat anti terhadap suku pribumi luar Jawa. Pada hal saat menjadi masyarakat biasa sifat kekeluargaanya terhadap suku pribumi lain cukup toleransi.

Perhelatan politik Jawa-Sumatra

Di era Soekarno bahkan  jauh sebelumnya dikenal istilah Jawa Atas Sumatera, Sumatera atas Jawa istilah tersebut berarti orang Sumatera tidak mau di berada dibawah ketiak orang Jawa begitu juga sebaliknya orang Jawa tidak nau berada dibawah ketiak orang Sumatera atau orang Jawa tidak mau diperintah oleh orang Sumatera atau sebaliknya.

Di era Soeharto, secara terang-terangan mengatakan bahwa hanya orang Jawa yang boleh menjadi Presiden di Indonesia, suku luar Jawa tidak boleh. Pernyataan dan sifat seperti ini membuat suku pribumi luar Jawa tentu tersinggung dan kecewa dan tidak ada harapan lagi untuk bersatu pada sebuah negara besar Indonesia.

IRAMA SUKA LEBIH BAIK DARI PADA BALKAN

Selama sifat egois orang Jawa ketika memimpin negara tidak diperbaiki, maka ancaman negara dari negara lain sulit untuk dihindari terutama tekanan orang China yang sudah mencakar bagaikan akar pohon di Indonesia.

Sebenarnya jika notonegoro terakhir diberi kesempatan memimpin Indonesia  sebagaimana yang terdapat dalam buku Jayabaya, maka masa waktu dan era notonegiro terakhir adalah sebuah pendekatan dan metode untuk diharapkan dapat merubah keadaan sifat buruk pemimpin dan politisi parpol suku Jawa. Pernyataan saya ini atau kami ini jangan tersinggung orang Jawa karena dalam ajaran agama Islam mengajarkan bahwa,  saudara yang baik adalah yang menunjukkan kesalahan kita bukan yang menyanjung kita atau memuji kita.

Kalau saya tidak dapat selamatkan kan seluruh Indonesia, cukuplah separuh Indonesia.

Karena kita tidak mungkin bersatu  selamanya sebagai sebuah negara selama sifat pemimpin dan politisi Jawa yang anti suku pribumi luar Jawa tidak dibuang dan diperbaiki. Ajaran agama Islam sendiri mengajarkan bahwa tidak ada yang dapat merubah nasib sesuatu kaum kacuali dia (kaum itu)  yang merubahnya sendiri.

Kebaikan Irama Suka

  1. Sebuah negara besar Indonesia Berubah menjadi Dua buah negara besar Indonesia (Indonesia Barat dan Indonesia timur).
  2. Suatu waktu nanti dapat bersatu kembali dengan syarat Indonesia barat tidak dikuasai komunis dan cina serta sifat anti suku pribumi luar Jawa sudah dibuang,  seperti yang dialami Jerman barat dan jerman timur.  Tetapi jika syarat di atas tidak terpenuhi maka kita akan berpisah selamanya seperti yang  dialami Korea Selatan dan Korea Utara.
  3. Berpsah sementara untuk memutus dan melebur hal-hal yang menekan Indonesia dari dalam negeri.

Keburukan Balkan

  1. Negara terpecah pecah lebih dari satu negara kecil dan sulit untuk bersatu kembali
  2. Dapat terjadi bencana saling bantai antar suku dan antar agama yang memang diinginkan oleh orang Cina di Indonesia (lihat selebaran tersebut pada artikel pengambi alihan kekuasaan) dalam web ini.

IRAMA SUKA MEMUTUS STRATEGI JALUR LINGKAR TIONGKOK ATAU CINA

Kalimantan adalah target strategi jalur lingkar tiongkok cina yang sukses yaitu IKN. Bagaimana cara memutus?

  1. Notonegoro terakhir harus pimpin Indonesia (tetapi dihalangi) oleh politisi parpol dan pemerintah bersuku Jawa, ramalan Jayabaya ditepis oleh pemimpin bersuku Jawa yang anti terhadap sesamanya suku pribumi dan lebih cinta sama suku Cina dan komunis.
  2. Terpaksa Gunakan alternatif Irama Suka untuk menghancurkan strategi jalur lingkar pemerintah Tiongkok di Kalimantan tersebut.

 SEGERA DIRIKAN IRAMA SUKA DEMI SELAMATKAN KALIMANTAN DAN SEBAGIAN INDONESIA

Suku Pribumi Indonesia Multi Ras/etnis

Suku mayoritas atau minoritas tidak berlaku di Indonesia, sebab di Indonesia bukan cuma 2 suku, tetapi berpuluh bahkan beratus suku pribumi. Mayoritas minoritas jika hanya dua suku. Karena banyak suku, maka yang berlaku adalah Kemajemukan suku. Jadi salah satu syarat untuk menjadi pemimpin di Indonesia adalah kemampuan diantara kemajemukan suku (multi ras) : suku mana yang mampu memimpin diantara multi ras suku pribumi tersebut itulah menjadi pemimpin atau presiden.

Bukan dari suku Jawa saja meskipun dia (suku mayoritas), jika paham ini digunakan oleh pemimpin bersuku Jawa itu kesalahan besar.

Kenapa era Soekarno dan era Soeharto terjadi penghelatan politik/penghalangan politik pada suku pribumi luar Jawa, karena ke dua tokoh di atas tidak tahu mendefinisikan atau membedakan mana sistem mayority-minority ras dan mana sistem multi ras.

Jadi berdasarkan definisi ras suku calon pemimpin negara, maka suku Flores atau orang NTT, Orang Irian atau suku Papua dan suku lain pun bisa jadi Presiden di Indonesia asalkan dinilai mampu.

Oleh karena itu Indonesia adalah sistem multi ras/etnis, jadi semua suku pribumi berpeluang menjadi Presiden, bukan hanya suku Jawa saja.

Makanya belajar dulu baik-baik baru ngomong  jangan asal ngomong tanpa dasar yang jelas.

Nah kalau sudah jelas begini baru negara bisa bersatu selamanya. Suku Jawa jangan terus-terus mau jadi Presiden sampai dunia kiamat nanti kalian kena kualat.

JENDERAL PERKASA

JENDERAL **** suku Jawa,  JENDERAL ** suku Bugis/Ambon//Manado, JENDERAL * suku Papua.

Di dunia militer terjadi juga kesalahan atau gap pemimpin suku Jawa terhadap perbandingan jumlah bintang perwira tinggi.

Seharusnya jenderal bintang 2 luar Jawa menyandang bintang 3 atau 4 malah jadi bintang 1 atau 2 saja

Sebaliknya Jenderal bintang 4 Jawa masih harus berbintang 2 atau 3 dan seterusnya.

Dan jumlah Jenderal bintang 3-4 kebih banyak dari Jawa dibanding di luar Jawa.

CONTOH-CINTOH di Atas adalah bentuk ketidak adilan yang dilakukan para pemimpin puncak yang bersuku Jawa..

Katakanlah yang benar meskipun pahit (Firman Allah dalam Al-Qur’an)

Firnan-Nya lagi : Jika pintu rezeki ditutup oleh suatu kaum maka Allah membukakan pintu rezeki mu di pintu yang lain.

PEMIMPIN NASIONAL BERSUKU JAWA MENINDAS SUKU+SUKU PRIBUMI LAIN SELAMA 78 TAHUN

Penindasan ini berlamgsumg dalam waktu cukup lama, nyata, secara halus namun menyakitkan kalbu suku-suku pribumi di luar Jawa terutama di Irama Suka.

  1. Wakil Gubernur dan Bupati berasal dari Jawa dan Sumatra di era Soeharto selama 35 tahun pada hal di daerah di seluruh Indonesia banyak suku-suku pribumi setempat yang dapat menjadi wakil gubernur dan maupun bupati.
  2. Pembangunan infra struktur tidak seimbang antara pulau Jawa dengan di luar pulau Jawa
  3. Dari segi kesejahteraan sosial seperti makanan atau pangan terdapat kesenjangan contoh di Pulau Papua masih terdapat daerah yang penduduknya kekurangan makanan atau menderita kelaparan sampai saat ini.
  4. Para pemimpin nasional bersuku Jawa membiarkan etnis Cina bahkan bekerja sama dengan etnis tersebut menguasai parlemen bahkan menguasai istana untuk mengambil kebijakan ekonomi negara yang dampaknya bukan hanya merugikan semua suku pribumi tetapi juga merugikan suku Jawa sendiri.
  5. Para pejabat esselon seperti kepala kantor wilayah untuk berbagai departemen yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia dijabat oleh suku Jawa padahal di daerah-daerah banyak pejabat yang mampu yang dapat dijadikan kepala kanwil.
  6. Program transmigrasi menguasai wilayah berbagai suku-suku pribumi dan kesempatan suku pribumi lokal untuk menggarap lahan dan berusaha di daerahnya menjadi terhambat.
  7. Sumber daya alam dikuras dari daerah-daerah diluar pulau Jawa untuk di drop ke pulau Jawa untuk bahan baku industri dan pabrik akibatnya sumber daya alam makin menipis dan lapangan kerja bagi suku pribumi setempat tidak tersedia di daerah-daerah luar Jawa dan terjadi pengangguran.
  8. Karena kedekatannya antara suku Jawa dengan etnis Cina membuat etnis Cina semakin leluasa menguasai daerah-daerah luar Jawa tanpa rasa segan.
  9. Perwira tinggi militer dan Polisi tidak seimbang dari segi derajat pangkat dan jumlah perwira tinggi antara Jawa dan luar Jawa.
  10. Panglima TNI dan Ka Polri selalu dari suku Jawa
  11. Presiden Indonesia juga selalu dari suku Jawa
  12. Hak asasi suku-suku pribumi luar Jawa baik hak asasi sebagai rakyat biasa maupun hak asasi sebagai pemimpin ditindas secara tidak adil selama 78 tahun atau hampir satu abad lamanya.

TANPA REFERENDUM IRAMA SUKA DAPAT BERDIRI

Referendum adalah proses berdirinya negara melalui suara terbanyak dari penduduk yang mewakili proses penetapan referendum yang ingin berdiri sebagai sebuah negara atau berpisah dari negara akibat ketidak adilan.

Dari uraian singkat penindasan yang dialami  suku pribumi luar Jawa selama 78 tahun, terutama yang berada di Irama Suka,  maka Irama Suka dapat betdiri tanpa referendum.