Level Politik

Level Politik

(Klik Judul atau Foto di atas untuk Baca Artikel secara Lengkap….)

Saudara-saudaraku se bangsa dan sesama pribumi yang tidak dapat kami jangkau langsung ke depan pintu toko/kios/warung/kantor/dll mohon bantuan donasi saudara melalui rekening kami di bank Cimb NIAGA  a/n Sudirman Nomor Rekening : 762905651500

Hub. Whatsapp : 0812 7662 7188

Dalam teori politik dikenal tingkatan (Level) politik suatu negara. Maksud level politik disini adalah menjelaskan arah dan sasaran suatu negara untuk mencapai tujuan berdasarkan Undang-Undang Dasar seperti halnya di Indonesia yakni UUD 45 setelah merdeka dari penjajah bangsa Eropah dan Jepang.

Level Politik :

  1. Politik Pergerakan
  2. Politik Parpol (Partai-Partai Politik)
  3. Politik Pembrontak

ad 1. Politik Pergerakan

Politik pergerakan hanya terdapat pada negara tertentu dan sosok pemimpin tertentu saja. Jadi tidak semua negara dan tidak semua pemimpin di suatu negara dapat menjadi tokoh atau pemimpin pergerakan. Jika suatu negara ada cikal bakal pemimpin pergerakan maka negara tersebut harus bersyukur. Karena negara tersebut bakal menjadi negara makmur yang beda dengan negara lainnya.

Apa sebenarnya isi pergerakan itu?, pergerakan adalah identik dengan “Revolusi”. Apakah Revolusi itu?, Revolusi adalah gerakan serba cepat untuk mencapai 7 (tujuh) kemaslahatan Ummat manusia beragama :

  1. bangkit
  2. Adil
  3. berdaulat
  4. makmur
  5. maju
  6. tentram dan
  7. damai

Dalam fundamental politik disebutkan bahwa politik pergerakan adalah para politisi yang tidak menuntut balas jasa dan imbalan, serta tidak mengumbar janji. Semata-mata bekerja untuk mencapai kemaslahatan ummat atau negara dan mengakomodasi kepentingan rakyat banyak tanpa membedakan golongan dan mencapai 7 (tujuh) kemaslahatan di atas. Politisi pergerakan juga mengenal partai namanya partai pergerakan atau sesudah pergerakan mencapai puncak yaitu revolusi, maka muncul partai yang berinisial partai turunan pergerakan. Contoh negara yang mempunyai partai turunan pergerakan: Amerika Serikat, Prancis, Iran, Korea Selatan, dan lain-lain.

ad 2. Politik Parpol

Politisi parpol atau dalam fundamental politik dikenal dengan istilah politikus (politisi politikus) menerapkan dan atau menjalankan paham (ideologi) bahwa rakyat itu hanya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Artinya jika politisi politikus sudah terpilih menjadi pemimpin atau penguasa, apakah secara transparan atau tidak, maka rakyat yang pernah memilih atau menjadi konstituen dan dijanjikan sesuatu harapan dalam kampanye maka ia (politisi politikus) tidak peduli lagi alias lupa semua janji di atas singgasana dan berkata yang penting saya sudah terpilih (dasar-dasar ilmu politik).

ad 3. Politik Pemberontak

Politisi pemberontak adalah biasanya para politisi separatis. Ingin atau bercita-cita mendirikan negara di dalam negara yang utuh atau dengan kata lain ingin memisahkan diri dari sebuah provinsi atau sebuah pulau di dalam suatu negara yang utuh, dan menjadi sebuah negara sendiri yang terpisah pada bagian pulau tersebut.

Terjadinya ide untuk menjadi separatis adalah imbas dari perbuatan politisi politikus sebagaimana juga yang dialami oleh rakyat atau sekelompok elit yang merasa tidak nyaman akibat perbuatan elit politisi politikus di atas dalam menjalankan ideologi bahwa rakyat hanya sebagai alat, dan penyebab lain seperti pembagian kue kekuasaan yang kerap dimonopoli oleh blok wilayah negara tertentu atas blok wilayah lain yang dianggap lemah dalam berbagai hal di dalam wilayah negara yang sama atau ada hal lain yang mendorong munculnya ide menjadi politisi separatis.

Banyak contoh negara di dunia yang gagal dalam politik misalnya jika terjadi kegagalan politik akan mendorong munculnya separatis-separatis dan jika ini terjadi, maka ancaman balkanisasi mungkin terjadi terutama negara yang majemuk suku dan negara yang wilayahnya cukup luas namun belum kokohnya pondasi konsolidasi paham kesatuan negara yang majemuk sehingga rentan terjadi pemisahan.

Alat politik yang terbukti ampuh untuk mencegah hal-hal tersebut di atas sebagai dampak dari politisi politikus adalah “pergerakan penyelamatan Indonesia”/PPI. Seperti Indonesia adalah negara yang majemuk namun dari rentetan sejarah terlihat bahwa sudah sering terjadinya upayah separatis sebagai akibat pondasi konsolidasi negara kesatuan masih belum kuat alias rapuh yang disebabkan oleh para politisi politikus.

 

Klik tanda panah (Play) di bawah ini untuk mendengarkan lagu dari : Iwan Fals

“Dan Orde Paling Baru”

 

“Bangunlah Putra-Putri Pertiwi”